Pakai helm saat mengendarai motor merupakan kewajiban. Hal ini
diatur dalam Undang-Undang Pasal 291 Ayat (1) dan Pasal 106 Ayat (8). “Setiap
pengguna lalu lintas beroda dua, wajib menggunakan helm yang sudah
berstandarkan SNI (Standar Nasional Indonesia). Jika terjadi sepeda motor
(pengemudi dan pembonceng) yang tidak mengenakan helm SNI, didenda dengan denda
maksimal Rp. 250.000-.”
Tentu
ini menjadi sebuah peringatan serius kepada seluruh pengendara motor di
Indonesia. Daripada harus bayar tilang Rp.250.000,- mending beli helm SNI.
Tapi
permasalahan banyaknya pemotor yang ogah pakai helm disebabkan karena merasa
kurang nyaman. Urusan safety sebagai fungsi utama helm melindungi kepala
sebagai bagian tubuh yang vital tidak terlalu difikirkan.
Atau
mungkin juga karena helm yang kurang mendapat perawatan sehingga saat dipakai
justru mengganggu konsentrasi pemotor. Misal saja karena kotor dan bau yang
kurang sedap.
So,
sebagus dan semahal apapun harga sebuah helm, merawat dan memperlakukannya akan
jadi kunci kenyamanan saat digunakan.
Cara Merawat Helm Agar
Tetap Awet
Carmudi
Indonesia coba memberikan beberapa tips dan trik menjaga helm agar terus awet
dan nyaman digunakan. Kali ini, Agus Hermawan, owner Juragan Helm jadi
narasumber kami.
“Untuk
menjaga helm agar awet dan tampilannya tetap bagus, rajin-rajin di lap,
dibersihkan dan di jemur. Apalagi untuk pemakaian harian, udah wajib itu
hukumnya. Di jemur juga gak boleh kena matahari langsung. Kalau sudah rajin
dirawat, pasti akan bertahan lama helm itu,” ujarnya.
Ini
beberapa perlakuan yang benar untuk merawat helm :
1.
Jangan Menaruh Helm di
Atas Tangki Bensin atau Spion
Biasakan meletakkan helm di atas jok, bukan di spion atau di
tangki bensin. Bila diletakkan di atas tangki bensin, kemungkinan besar uap
dari bahan bakar motor akan merusak kualitas helm tersebut.
Masalah
lagi kalau diletakkan di spion, kemungkinan helm jatuh lebih besar, dan
menyebabkan helm lecet. Jadi, paling benar adalah meletakkan di atas jok bagian
belakang, kemudian kaitkan tali pengikat helm.
2.
Biasakan Pakai Balaclava
Kebiasaan
buruk lainnya adalah menggunakan helm saat rambut masih dalam kondisi basah
atau berkeringat. Hal ini bisa menyebabkan busa di dalam helm mudah rusak dan
jamuran, apalagi jika malas mencuci helm.
Biasakan
pakai balaclava untuk menutupi kepala sebelum menggunakan helm. Pilih saja
bahan yang tidak panas dan tingkat kelenturannya baik.
Untuk
merawat helm bagian busa juga sangat mudah kok. Tinggal lepas busa helm
kemudian rendam air yang bercampur detergen sekitar 15-30 menit. Setelah itu
peras dan jemur, atau bisa juga taruh di depan kipas angin selama 6 jam. Oh
iya, cukup pakai detergen, jangan dicampur softener.
3.
Bersihkan Setelah Helm
Terkena Air Hujan
Ini
yang jarang diketahui. Biasakan setelah berkendara dalam kondisi hujan, langsung
buru-buru bersihkan helm. Air hujan menjadi biang keladi kerusakan helm. Kadar
keasaman air hujan dapat mengakibatkan helm dan visor helm mudah jamuran.
Untuk
mengatasinya, hanya perlu membersihkan sisa-sisa air hujan yang masih menempel
di helm dan kaca helm.
Kalau
mau dibersihkan, cukup dengan mencucinya pakai air dan sabun cair. Lalu
Gosok dengan telapak tangan atau sikat gigi yang halus. Setelah itu lap
menggunakan kanebo.
4.
Setelah Pakai, Letakkan
Terbalik
Hal ini di lakukan untuk menghilangkan sisa-sisa keringat yang
menempel pada busa helm. Tapi dalam melakukan hal ini, pilih tempat yang tidak
terpapar sinar matahari langsung.
Jangan
letakan sembarangan atau di tempat tinggi, karena mudah terguling dan jatuh.
Paling aman di atas lantai.
Dengan
melakukan cara-cara tersebut, setidaknya helm akan lebih awet, dan tetap
terjaga kebersihannya sehingga nyaman dipakai setiap saat. Tidak ada lagi
alasan tidak menggunakan helm saat berkendara.
“Pokoknya
jangan malas untuk mencuci helm sendiri. Selain lebih higienis dan fresh, kita
bisa lebih mengerti kondisi helm kita sendiri,” pungkasnya.
Nah,
silahkan mencoba! Ingat satu hal, kepala itu butuh perlindungan, jadi fungsi
helm sangat penting untuk menjaganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar